Budidaya Ikan Gurame

Ikan gurame atau ikan gurami (Osprhronemus gouramy Lac) termasuk ikan air tawar yang tersebar di kawasan Asia Tenggara. Di Indonesia, ikan gurame menjadi ikan konsumsi terfavorit karena rasanya yang lezat. Terutama di Pulau Sumatera, Jawa, Madura dan Sulawesi. (Sari dkk., 2014).

Di Jawa, gurame dikembangkan di wilayah Bogor, Ciamis, Garut, Tasikmalaya, Purwokerto dan Magelang. Di Sumatera, ikan gurami dikembangkan di wilayah Payakumbuh. Sedangkan di Sulawesi, ikan gurami banyak dikembangkan di wilayah Manado (Ciptanto, 2010).

Pada aspek bisnis, jenis ikan ini sangat menarik karena harga jualnya cukup tinggi dan relatif stabil dibanding ikan air tawar lainnya. Selain itu, permintaan konsumen juga masih sangat tinggi, sehingga tidak banyak kekhawatiran dari segi persaingan usaha.

Cara budidaya ikan gurame atau ternak ikan gurame yaitu dengan melalui beberapa tahapan. Pada umumnya budidaya ikan gurame dimulai dari tahap pembibitan, pendederan, dan pembesaran.

Pembibitan adalah kegiatan memperbanyak tanaman atau hewan budidaya yang berasal dari benih untuk menghasilkan bibit tanaman atau ternak yang berkualitas.

Namun pada kesempatan kali ini, kami akan memberikan informasi sedetail mungkin mengenai cara ternak ikan gurame agar cepat besar, yaitu mulai dari seleksi indukan hingga cara memanen ikan yang baik.

Berikut adalah tahapan budidaya ikan gurame yang perlu anda ketahui:

1. Seleksi Indukan:
seleksi gurame
Tahapan awal yang perlu dilakukan dalam budidaya ikan gurame adalah memilih indukan ikan yang siap dipijahkan. Indukan gurame yang siap dipijahkan adalah yang berumur umur 3-7 tahun.

Untuk membedakan induk jantan dan betina, dapat dibedakan berdasarkan ciri-ciri berikut :

Ciri-ciri Induk Betina Ikan Gurame :
  • Di dahi tidak terdapat tonjolan/ cula
  • Warna badan lebih terang
  • Dasar sirip dada berwarna gelap atau kehitaman
  • Perut membulat
  • Badan relatif panjang

Ciri-ciri Induk Jantan Ikan Gurame :
  • Di dahi terdapat tonjolan/cula
  • Warna badan lebih gelap dan agak pucat
  • Gerakan lebih lincah
  • Perut dekat anus
Ciri-ciri Induk Ikan Gurame yang Sudah Matang dan Siap dipijahkan :
  • Perut membesar ke arah belakang
  • Anus nampak putih kemerahan
  • Perut terasa lebih lembek jika diraba
2. Persiapan Kolam Pemijahan
  • Pengeringan dan pembersihan dasar kolam (baik jenis kolam konvensional maupun terpal)
  • Pengisian air kolam
  • Pemasangan sarang (sosog) dan menyediakan bahan pembuat sarang.

3. Proses Pemijahan Ikan Gurame
Berikut adalah cara mengawinkan ikan gurami atau yang biasa disebut dengan proses pemijahan:
  • Masukkan induk gurame yang sudah lolos seleksi kedalam kolam pemijahan.
  • Jumlah ikan gurami jantan dan betina berbanding 1:3.
  • Secara alami, induk jantan akan membuat sarang menggunakan material yang sudah disiapkan. Pembuatan sarang berlangsung selama 15 hari.
  • Setelah sarang siap, maka indukan jantan akan mengajak indukan betina untuk melakukan pemijahan disarang yang telah dibuat.
  • Setelah pemijahan selesai dilakukan, induk betina menutup lubang sarang dengan ijuk atau rumputan kering.
  • Induk betina bertugas menjaga anaknya dengan mengipas-ngipaskankan siripnya kearah sarang. Dengan tujuan dapat meningkatkan kadar oksigen yang larut didalam air dan untuk membantu menetaskan telur ikan gurame.
  • Indukan jantan kembali membuat sarang untuk selanjutnya melakukan pemijahan dengan betina lainnya.

4. Penanganan Telur Gurame
Langkah berikutnya dalam budidaya ikan gurame yaitu penanganan telur. Cara untuk mengetahui telur ikan yang siap untuk ditetaskan adalah dengan ciri bau amis dan adanya minyak tepat di atas sarang pemijahan.

Langkah penanganan telur ikan gurame:
  • Ambil sarang yang berisi telur dan simpan pada ember berisi air.
  • Bersihkan telur yang tersisa menggunakan scoop net atau yang biasa disebut serok.
  • Pisahkan antara telur dengan sarangnya, kemudian masukkan kedalam ember yang berbeda.
  • Cuci telur hingga bersih.
  • Pada saat mencuci, tambahkan Suplemen Cair Organik spesialis Kolam Tambak & Keramba untuk mencegah serangan hama penyakit.
  • Masukkan telur yang telah dicuci kedalam bak penetasan yang telah dipasangi seresi dan hitter.

5. Pemeliharaan Dan Penetasan
larva gurame
Telur akan menetas pada hari ke 2-3 setelah pemijahan. Usahakan telur menetas pada air yang bersih dan suhu air stabil antara 27-28C.

Biarkan benih ikan gurame berada pada bak penetasan hingga berumur 10 hari. Setelah benih berumur 11 hari, pindahkan kedalam bak pendederan pertama.

6. Persiapan Bak Pendederan
pakan ikan gurame
Daphnia merupakan pakan ikan gurame yang alami
Buatkan bak pendederan berukuran 2,5 m x 4,5 m. Isi bak pendederan dengan Daphnia yang berfungsi sebagai pakan alami ikan gurame. Bak ini memiliki daya tampung hingga 2000 ekor benih ikan.

7. Pendederan Ikan Gurame
Dalam budidaya ikan gurame, tahapan pendederan harus dilakukan saat bak pendederan telah siap. Jika bak pendederan telah siap, masukan ikan kedalam bak khusus pendederan.

Setelah ikan berada dikolam pendederan selama 14 hari yang diberi pakan ikan gurame alami yaitu Daphnia, kemudian pindahkan ikan kedalam kolam utama.

8. Persiapan Kolam Ikan Gurame
kolam gurame
Pemindahan ikan dari bak pendederan ke kolam harus dilakukan pada pagi hari, mulai dari pukul 07.00-09.00. Hal ini bertujuan untuk mengurangi stress pada ikan.

Namun, sebelum melakukan pemindahan, anda harus menyiapkan kolamnya terlebih dahulu.

Berikut tahap persiapan kolam ikan:
  • Bersihkan dan dikeringkan kolam.
  • Lakukan persiapan dasar kolam. Untuk kolam tanah, cangkuli tanah untuk mempercepat proses dekomposisi.
  • Perbaiki saluran keluar masuk air kolam dengan memasang filter/saringan di pintu saluran masuk air. Ini berguna untuk melancarkan sirkulasi air dan meminimalisir serangan hama penyakit.
  • Lakukan pengapuran kolam menggunakan kapur dolomit. Tujuannya agar PH air tetap stabil saat diisi air.
  • Lakukan Pemupukan dasar kolam menggunakan pupuk kandang. Ini sangat penting untuk menyediakan pupuk alami.
  • Tambahkan Bio-Organik stimulant yang berbahan dasar bakteri penunjang. Ini sangat berguna untuk menumbuhakan plankton yang berfungsi sebagai pakan ikan gurame alami selama berada dikolam (Durachman, 2001).

9. Pemindahan Benih Ikan Gurame Dari Bak Pendederan Ke Kolam
Lakukan pemindahan benih gurame dari bak pendederan ke kolam utama pada pagi hari antara jam 07.00-09.00. Alat yang dibutuhkan adalah scoop net dan wadah yang berisi air.
Langkah pemindahan benih ikan gurame:
  • Keluarkan air dari dalam bak pendederan sedikit demi sedikit.
  • Tangkap ikan menggunakan scoop net secara perlahan dan hati-hati.
  • Simpan benih ikan kedalam wadah, kemudian baru masukkan ikan ke kolam utama.

10. Pembesaran Ikan Gurame
Tahap pembesaran dalam budidaya ikan gurame dilakukan pada kolam utama. Luasan kolam berbeda-beda, sesuai dengan jenis kolamnya.

Pada kolam tanah, luasan yang opotimum adalah 200 m2 dengan kedalaman sekitar 1 m. Ukuran kolam ini cukup optimum digunakan hingga masa penen tiba.

Tahapan Dalam Perawatan Kolam Ikan Gurame

perawatan kolam ikan gurame

1. Masukkan Enceng Gondok, Agar Dapat Mengurangi Suhu Matahari

Dalam budidaya ikan gurame, suhu matahari sangat berpengaruh dalam perkembangan ikan. Salah satu cara mengurangi teriknya sinar matahari adalah dengan menggunakan enceng gondok.

Eceng gondok mengambang dipermukaan air, sehingga dapat berfungsi sebagai peneduh/penutup permukaan air dikala terik panas sinar matahari. Selain itu, eceng gondok dapat dijadikan sebgai rumah tempat bersarang bagi ikan dan sebagai tempat berkembang biak.

2. Tanam Pohon Disekitar Kolam Gurame

Selain eceng gondok, anda perlu menanam pohon disekitar kolam. Ini berfungsi sebagai filter cahaya matahari agar tidak langsung mengenai kolam.

Namun, perlu Anda perhatikan bahwa pohon peneduh kolam tidak boleh menutupi keseluruhan kolam. Agar kelembaban nya tidak terlalu tinggi dan malah berdampak buruk terhadap pertumbuhan dan perkembangan ikan.

3. Bersihkan Kolam

Membersihkan kolam ikan adalah salah satu faktor penting dalam budidaya ikan gurame. Umumnya, cara membersihkan kolam ikan menggunakan teknik peyiponan. Penyiponan berasal dari kata ipon atau Shift Pond.

Penyiponan adalah suatu teknik pembersihan kolam yang dilakukan dengan menyedot dan membuang kotoran/sisa pakan ikan gurame. Penyiponan adalah salah satu kunci dalam budidaya ikan gurame dengan kolam terpal.

Penyiponan kolam terpal dapat dilakukan dengan sederhana. Misal dengan membuat alat sipon sederhana menggunakan selang air dengan sambungan pipa paralon berbentuk T pada ujung selang. Pipa paralon yang tersambung tersebut selanjutnya diberi lubang.

Cara kerja sipon ini mirip dengan cara kerja pada mesin penyedot debu. Penyiponan berfungsi untuk menjaga kebersihan serta kesehatan air pada kolam terpal. Penyiponan juga membantu kolam terpal tetap ideal untuk budidaya ikan gurame.
 

4. Jaga Kadar Keasaman Air

Derajat keasaman pada air menunjukkan aktifitas ion hydrogen yang terkandung. Semakin tinggi konsentrasi ion h+ maka semakin asam (acid), ditunjukkan dengan PH <7. Semakin tinggi konsentrasi ion oh- maka air semakin basa (alkali), ditunjukkan dengna PH >7. Pada air murni (neutral) memiliki kandungan PH = 7.

Ikan budidaya umumnya lebih suka hidup pada perairan yang memiliki derajat keasaman netral condong basa, pada kisaran PH 6.5 – 9 dan optimumnya berada pada kisaran PH 7-8.5. Air kolam yang memiliki derajat keasaman tinggi sangat berbahaya bagi kesehatan ikan. Hal ini dikarenakan mayoritas penyakit berkembang pada suasana asam.

Keasaman air kolam disebabkan oleh:
  • Sumber air yang ada di kolam itu sendiri yang memang sudah asam.
  • Sisa kotoran ikan didalam kolam yang terdekomposisi secara anaerob mengalami proses fermentasi, sehingga menyebabkan keasaman.
  • Hasil respirasi ikan budidaya yang berupa CO2 akan menyebabkan keasaman.
  • Hasil respirasi mikro alga pada malam hari berupa CO2 juga meningkatkan derajat
    keasaman air.
  • Tambahan air hujan yang masuk ke kolam umumnya bersifat asam.

Untuk mengatasi keasaman pH, maka perlu dilakukan Pemberian kapur ( Liming ). Ini dilakukan karena kapur merupakan bahan yang paling mudah untuk menaikkan pH air. Jenis kapur yang sering digunakan pada perikanan adalah kapur dolomit.

Pakan Ikan Gurame

Ikan gurame adalah jenis hewan omnivore yang cenderung herbivora. Pada fase larva, makanan alami gurame  berupa cacing sutera, rotifer, dan infusaria.

Setelah berumur beberapa hari, benih gurame lebih menyukai larva insekta, krustacea dan zooplankton.

Setelah beberapa bulan barulah pakan ikan gurame dapat diganti berupa tumbuhan air lunak, dedaunan seperti daun talas, daun papaya, daun singkong, daun lamtoro, dll. Apabila kebutuhan pakan ikan gurame tidak mencukupi, ikan gurame bisa memakan bahan organik yang ada didasar perairan.

Jika ingin memberi pakan ikan gurame tambahan dalam budidaya ikan gurame, dapat diberi dedak, ampas tahu dan bungkil kedelai. Untuk pakan ikan gurame alternatif dapat ditambahkan rayap untuk gurame muda dan induk.

Tips Agar Ikan Gurame Tahan Terhadap Hama dan Penyakit

Selain memperhatikan pakan ikan gurame sesuai dengan takaran yang biasa anda lakukan, anda juga sangat perlu melakukan pemeliharaan. Ini diperlukan agar ikan gurame tahan terhadap hama dan penyakit.

Salah satu poin penting yang perlu diperhatikan dalam kegiatan budidaya ikan gurame adalah kondisi kolam. Kondisi kolam yang buruk dapat menyebabkan ikan mudah terserang penyakit.

Anda Sangat perlu menambahkan bakteri pendukung dalam kolam. Bakteri ini berperan sebagai pengurai/decomposer, fermentator dan katalisator.

Bakteri-bakteri yang mempunyai kemampuan tersebut diantaranya adalah Bacillus brevis, Bacillus pumilus, Bacillus mycoides, Pseudomonas alcaligenes dan Micrococcus roseus.

Penambahan bakteri pendukung dalam budidaya ikan gurame berperan penting dalam mempercepat pertumbuhan, karena mampu meningkatkan nafsu makan, mendukung proses pencernan, dan memaksimalkan penyerapan nutrisi pada tubuh.

Panen Ikan Gurame

cara budidaya ikan gurame
Tahap akhir dalam budidaya ikan gurame adalah tahap pemanenan. Pemanenan ikan gurame sangat tergantung pada ukuran yang diminta konsumen.

Umumnya pemanenan dilakukan setelah ikan gurame berumur 10-12 bulan. Ikan gurame yang berumur 10 bulan mempunyai  bobot sebasar 800gram hingga 1kg/ekor.

Cara penangkapan ikan gurame:
  • Lakukan penangkapan ikan pada pagi hari atau sore hari, agar ikan tidak stress.
  • Surutkan sedikit demi sedikit air kolam, dan hindari cara penangkapan yang dapat menyebabkan ikan terluka/cacat.
  • Segera pindahkan pada drum/wadah yang berisi air, lalu kirimkan kepasar atau kepada pembeli. Cara ini dilakukan agar ikan tetap fresh sampai ketangan konsumen.


Referensi :
https://gdmorganic.com/budidaya-ikan-gurame/


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jenis Alat Penangkap Ikan yang Dilarang di Indonesia

Pengolahan Terasi Udang

Apa itu Kartu KuSUKA ??